Kunjungan Natal Anak GPdI Elshaddai Lampung Timur

Pada 18 Nopember 2014, bpk Pdt. Yusuf Supriyono, gembala GPdI Elshaddai Sidorejo Lampung Timur, mengundang Komisi Daerah Pelayanan Anak Pantekosta (Komda Pelnap) Lampung untuk bersama-sama merayakan Natal Sekolah Minggu pada Senin 22 Desember 2014. pukul 10.00. Memenuhi undangan tersebut, rombongan Komda Pelnap pada hari itu berangkat dari Bandar Lampung sekitar pukul 7.30 karena perjalanan diduga memakan waktu sekitar 2 jam. Rombongan terbagi dua, yaitu pada kendaraan pertama terdiri dari bpk Denny Sambuaga bersama ibu Any Sambuaga dan keempat anak mereka, yaitu Angel, Natanael, Renata, dan si bungsu dan bpk Yohannes Lie, berikut barang-barang berupa kostum, hadiah dan bingkisan makanan.

Keluarga bpk Denny Sambuaga  
Rombongan kedua terdiri dari bpk. James Munthe dan ibu Pdt. Mesti Sihotang (ibu Munthe), ibu Pdt. Verra Wagey, bpk Pdt Obaja, dan sdr Erik Amalo. Perjalanan sangat mengesankan karena sebagian besar jalannya rusak parah. Lubang di jalan lebar dan penuh genangan air. Melalui perjalanan yang berat itu, akhirnya kami tiba di tempat tujuan sekitar pukul 10.15. Gereja dan Pastori GPdI Elshaddai Sidorejo amat bagus. Kami disambut oleh bpk gembala dengan amat ramah. Dipersilakan duduk di ruang tamu dan dijamu makanan kecil dan kopi. Wah, tubuh terasa segar kembali.

Gereja dan pastori GPdI Elshaddai Lampung Timur
Istirahat di ruang tamu pastori sambil minum kopi dan makan kue. Nyam, nyam
Acara perayaan Natal Sekolah Minggu dimulai pukul 10.30. Anak-anak dan guru Sekolah Minggu sudah ramai berkumpul di gereja. Acara dibuka oleh Pdt. Yusuf Supriyono dengan doa. Puji-pujian dipimpin oleh tante Verra Wagey didampingi tante Any dan kakak Angel Sambuaga. Pujian ini dimeriahkan dengan permainan drummer cilik yang bermain lincah. Suasana pujian penuh sukacita dan kegembiraan. Anak-anak dan guru Sekolah Minggu bernyanyi, menari dan bersorak dengan wajah ceria. Anak Sekolah Minggu gereja setempat pun maju untuk mempersembahkan pujian.

Acara perayaan Natal Pelnap dibuka oleh Pdt Yusuf Supriyono, gembala setempat
Bpk Pdt. Yusuf Supriyono berdoa pembukaan
Anak-anak berdiri berdoa
Anak-anak berdiri berdoa
Tante Verra, didampingi tante Any dan kak Angel memimpin pujian
Anak-anak bernyanyi dan bersorak memuji Tuhan 
Pemain drum anak remaja setempat
Opa Yohannes juga tidak mau kalah dalammemuji Tuhan
Persembahan pojian dari anak Sekolah Minggu setempat
Drama Natal singkat berjudul “Orang Majus Membawa Persembahan Pada Bayi Yesus” diperankan oleh kakak Erik sebagai Yusuf, tante Munthe sebagai Maria, opa Yohannes, opa Obaja, dan om Munthe sebagai tiga orang Majus, dengan narator om Denny.

Orang Majus pasang gaya dulu foto bareng Yusuf, Maria dan bayi Yesus didampingi narator
Om Denny jadi pencerita
Selesai drama diadakan tanya jawab yang amat seru karena yang bisa menjawab diberi hadiah. Anak-anak amat antusias dalam menjawab pertanyaan. Mereka amat cerdas dalam menjawabnya. Selesai acara tersebut, ada dua anak Sekolah Minggu yang berulang-tahun. Mereka maju ke depan, dan berlutut untuk didoakan oleh para Hamba Tuhan. Ucapan selamat Natal dan terima kasih disampaikan oleh ketua Komda Pelnap Lampung, bpk Yohannes Lie. Acara berakhir sekitar pukul 11.45 dilanjutkan dengan foto bersama. Selesai seluruh kegiatan kami dijamu makan siang oleh keluarga gembala dan jemaat dengan makanan yang amat lezat. Apalagi kebetulan jam makan siang dan sudah amat lapar. Terima kasih om Yusuf, jangan kapok mengundang kami.

Guru sekolah Minggu menyaksikan acara dengan gembira
Anak-anak berrebut menjawab pertanyaan dengan antusias
Wow asyik saoat hadiah mobil
Dua anak yang berulang-tahun didoakan
Opa Yohannes Lie menyampaikan pesan-pesan Natal
Foto bersama guru-guru Sekolah Minggu setempat. Tetaplah rajin melayani anak-anak
Ah, foto sekali lagi karena ada yang ketinggalan.
Yok kita menikmati makan siang yang lezat. Terima kasih gembala sekeluarga dan jemaat
Pukul 12.30 rombongan kembali ke Bandar Lampung tapi melalui jalan lain yang lebih bagus dengan diantar oleh menantu bpk Obaja yang mau ke Bandar Lampung. Kalau pulang sendiri tentu tersesat karena jalannya lewat jalan pintas. Sempat hampir kepater di perjalanan saat lewat sawah-sawah. Tiba di kota, mobil langsung dibawa ke cucian mobil karena kotor sekali. Puji Tuhan kami tiba di rumah sekitar pukul 15. Haleluyah.